KOMUNIKASI
MAKALAH KELOMPOK 7
MANAJEMEN LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM
PENDAHULUAN
Kajian terhadap komunikasi organisasi merupakan hal yang
paling relevan untuk menampilkan peranan masing-masing individu dan kelompok. Begitu juga terhadap organisasi
formal sebagai usaha untuk menggambarkan karakteristik organisasi dan
melahirkan kualitas yang bersifat unik sebagai wahana pengelompokan manusia
masing-masing.
Dalam
sistem komunikasi masyarakat kearah yang paling maju terjadi interaksi yang
kompleks antara wadah sebagai tempat yang modern dengan jaringan komunikasi
organisasi suatu masyarakat suatu sistem terdiri dari organisasi politik dan
kelompok persahabatan. Komunikasi organisasi itu lebih efektif pada
bidang-bidang yang lain sehingga mampu berbuat terhadap yang berhubungan dengan
perubahan.
KOMUNIKASI
1. Pengertian
Komunikasi
Organisasi
Dalam berbagai organisasi
seperti perusahan, perbangkan, rumah sakit, sekolah dan perguruan tinggi
diperlukan komunikasi diantara para anggotanya, sifat dasar komunikasi
sebenarnya bertumpu pada proses pertukaran pesan diantara anggota organisasi
tertentu untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Dengan terjadinya saling
pengertian sebagai akibat pesan yang dikirimkan kepada penerima diharapkan akan
terjadi perubahan tingkah laku.
Robents (1994:359) berpendapat
bahwa komunikasi ialah
pemindahan dan pengertian terhadap makna. Sedangkan komunikasi yang baik itu adalah apa bila makna yang dikirimkan oleh
pengirim pesan dimengerti secara tepat oleh penerima pesan berjalan dengan
baik.
Bila dikaitkan dengan
kehidupan suatu organisasi maka komunikasi yang berlangsung didalamnya disebut komunokasi organisasi. Lewis (1987:8), menegaskan
bahwa komunikasi organisasi adalah pembagian pesan, ide-ide atau sikap dalam
suatu struktur organisasi (seperti bisnis, industri, pemerinthan dan
pedidikan), diantara manajer dan kelompok pegawai yang menggunakan teknologi
komunikasi modern atau media memindahkan informasi.
Komunikasi organisasi dapat
berlangsung secara verbal maupun nonverbal, atau menggunakan media, informasi modern, surat, memo, pembicaraan lisan, penggunaan bahasa isyarat, teguran, telepon dan lain-lain. Komunikasi organisasi
belangsung atas pemimpin dan bawahan, bawahan dengan atasan, atau bawahan
dangan bawahan dalam konteks pelaksanaan tugas dan hubungan sosial. Dapat
disimpulkan bahwa komunikasi organisasi merupakan proses pertukaran pesan
diantara unit-unit organisasi dalam rangka pelaksanaan tugas-tugas untuk
mencapai tujuan oraganiosai secara efektif dan efisien.
2. Komunikasi
sebagai Sistem
Komunikasi meruapakan susatu
proses pertukaran pesan yang menghasilkan suatu tingkat pembagian makna
pengirim dan penerima pesan dalam sebuah organisasi disebut sebagai model.
Model komunikasi dapat
berfungsi sebagai berikut:
1) Komunikasi
organisasi terjadi sebagai suatu sistem terbuka
2) Komunikasi
organisasi melibatkan aliran pesan, bentuk dan saluran
3) Komunikasi
organisasi mempertimbangkan tujuan manajemen
4) Komunikasi
oraganisasi melibatkan sikap orang-oraang, perasaan, hubungan dan keterampilan-keterampilan.
Untuk itu pemahaman terhadap
komunikasi menjadikan proses komunikasi akan berlangsung efektif. Untuk lebih
jelasnya elemen-elemen pokok komunikasi disebutkan bagian terdahulu yang
terdiri atas:
a. Pengirim
pesan
Pengirim pesan (sender) adalah
sebagai pemancar atau tempat dimulainnya komunikasi. Pengirim pesan tersebut
bisa seorang individu, kelompok atau masyarakat yang memiliki pesan dan
bertujuan untuk menyampaikannya kepada penerima pesan.
b. Pesan
Pesan (message) pada dasarnya
mengandung infomasi yang bernilai positif dan bernilai negatif tergantung
kepada kepentingan pengerim dan penerima dengan tujuan menyampaikan pesan yang
dikirimkan melalui saluran yang tertentu.
c. Saluran
Saluran adalah alat atau jalan
yang digunakan agar pesan dapat disampaikan oleh pengirim pesan kepada
penerima. Saluran tersebut bisa pula berupa alat tulisan, buku, radio,
televisi, film, telpon dan lain-lain.
d. Pemerima
pesan
Penerima pesan adalah seorang
yang menerima pesan dan menafsirkannya untuk tujuan tertentu.
e. Balikan
(umpan balik)
Kemampuan seorang penerima
pesan membirakan respon terhadap pengirim pesan menunjukkan tingkat pemahaman
penerima pesan. Hal itu menentukan balikan yang diberikan kepada pengirim pesan
tersebut.
3. Fungi
Komunikasi Organisasi
Proses komunikasi merupakan
bagian integral dari perilaku organisasi untuk menjalakan tugas-tugas yang
menjadi tanggung jawab pimpinan, staf pimpinan, dan personil
pegawai.
Koehler (1981) mengemukakan
empat fungsi komunikasi oraganisasi yaitu:
a. Fungsi
Informatif
Para pegawai dalam organisasi
memerlukan sejumlah informasi
melalui saluran informasi untuk menyampaikan keputusan, organisasi dapat dikatakan
sebagai sistem proses informasi. Seorang administrator sekolah harus membuat
keputusan mengenai mata pelajaran yang mesti disusun dalam semester
tertentu berdasarkan informasi dari seluruh lingkungan
pendidikan disekolah, seperti jadwal pendaftaran, biaya pelajaran, dan kualitas
pengajar.
b. Fungsi
Regulatif
Seorang manajer dituntut untuk mampu mengawasi dan
mengkoordinir kegiatan-kegiatan dari organisasi. Alat-alat, kebijakan, catatan
dan perintah-perintah
dilahirkan dalam seluruh hirarki organisasi. Fungsi regulatif adalah sebagai proses yang dilakukan
manajer pada dua arah yaitu pertama, manajer mengawasi pemindah informasi. Manajer mengirimkan pesan atau
perintah kepada bawahan. Sedangakan yang kedua pesan-pesan peraturan merupakan
orientasi kerja yang dipusatkan pada tugas yang penting diselesaikan pada job
tertentu.
c. Fungsi
Persuasi
Manajer harus selalu mengatur
dengan cara persuasi yang kadang harus digunakan pada semua level organisasi.
Kadang-kadang bidang tertentu lebih baik diberikan bujukan dari pada melalui
perintah sebab dengan bujukan seorang pegawai lebih dapat menerima perintah dan
melaksakannya dengan sukarela.
d. Fungsi
Integratif
Fungsi integratif adalah
melaksanakan komunikasi untuk memperoleh kesesuaian dan kesatuan tindakan dalam pelaksanaan
tugas-tugas organisasi. Ditegaskan oleh Hersey dan Blanchard (1988:307) bahwa
seorang manajer waktunya lebih banyak dimanfaatkan untuk berkomunikasi dalam
menyampaikan perintah, kebijakan, memotivasi, mengkoordinasikan dan memberikan
memo dari pada melakukan tindakan atau pekerjaan.
Sistem
dalam komunikasi melibatkan empat komponen tersebut. Menurut Lewis (1987) ada
tiga sistem komunikasi yaitu:
a. Komunikasi
dari atasan kepada bawahan (downward comunication)
Komunikasi dari atasan kepada
bawahan merupakan bagian integral dari sebuah organisasi, sebab diterima dan
dibuat oleh manajemen. Komunikasi ini menekankan pengaliran informasi dari
pimpinan kepada bawahan.
b. Komunikasi
dari bawahan kepada atasan (upward communication)
Komunikasi dari bawahan
menunjukkan suatu masukan dari bawahan kepada atasan untuk memberikan umpan
balik terhadap pelaksanaan manajemen dan melepaskan perasaan emosi dan
pemikiran pribadi.
c. Komunikasi
mendatar (horizontal communication)
Komunikasi horizontal dikenal
sebagai mendatar atau
komunokasi garis datar dan mungkin yang paling kuat dalam pengaliran informasi.
Komunikasi horizontal dalam
organisasi dapat berlangsung sesama staf dan pegawai tanpa diatur oleh
ketentuan formal organisasi atau berlangsung sesama pegawai.
4. Unsur-unsur
komunikasi
a. Sumber
Sumber adalah dasar yang
digunakan dalam penyampaian pesan. Sumber dapat berupa orang, lembaga dan media
masa lainnya.
b. Penyampaian
pesan (communicator)
Penyampaian pesan ialah orang
yang menyampaikan pesan. Pengirim pesan dapat berupa individu yang sedang berbicara, menulis,
kelompok orang, organisai.
c. Pesan
(Message)
Pesan adalah keseluruhan dari
apa yang disampaikan penyampaian pesan. Penuturan pesan dalam bentuk media yang
digunakan harus sederhana dan Manusiawi.
d. Saluran
(komunikasi)
Saluran komunikasi adalah
penyampaian pesan yang dapat diterima melalui panca indra atau menggunakan
media, yang menyangkut: kapan dilakukan, bagaimana cara melaksanakannya dan
dimana tempatnya serta kepada siapa pesan akan disampaikan.
5. Kesulitan
Komunikasi
Komunikasi baru dikatakan
mencapai sasaran apabila komunikasi dapat menangkap pengertian sama dengan
pengertian komunikator, jika tidak demikian komunikasi tersebut dianggap gagal.
Standarisasi keberhasilan komunikasi ialah ketetapan waktu, jadi apabila
komunikator terlambat menyampaikan pesan-pesan meskipun benar yang disampaikan
maka komunikasi dianggap gagal.
Ada beberapa kesulitan yang
dihadapi komunikator dalam melancarkan komunikasinya Sutaryo dalam bukunya
Sosiologi Komunikasi ialah: menyangkut aspek amanat, komunikasi media dan unsur
sosiologi budaya. Sebab dalam komunikasi kejelasan pesan yang dimaksud amanat
masyarakat sebagai komunikan tidak semuanya bisa memahani pesan yang
disampaikan oleh komunikasi sehingga timbul keraguan, tugas komunikator
berusaha agar amanat itu jelas bagi diri sendiri dan orang lain.
6. Lingkungan
Komunikasi
Lingkungan merupakan mempunyai
pengaruh terhadap makna kandungan pesan apa yang disampaikan. Menurut Devido
bahwa ruangan taman ketika komunikasi berlangsung disebut konteks lingkungan
fisik.
Telah diuraikan pesan
komunikasi dan faktor yang ikut berpengaruh terhadap pelaksanaan atau
terjadinya komunikasi dalam lingkungan organisasi secara umum ada dua yaitu;
a. Proses
secara primer (primer process) yaitu komunikasi dilakukan secara tatap muka
langsung antara seseorang dengan yang lain guna menyampaikan pikiran maupun
perasaannya.
b. Proses
secara skunder yaitu proses penyampaian pesan oleh seorang kepada orang lain
dengan menggunakan alat atau sarana sebagai media.
7. Teori
Kebergantungan
Wilbur Schramm menyebutkan bahwa manusia apabila
dihadapkan dengan suatu pesan untuk mengambil keputusan menerima atau
menolaknya, akan mengadakan terlebih dahulu suatu komunikasi dengan dirinya
sebagai proses berfikir. Mungkin kebergantungan secara langsung dan
tidak langsung, bahwa kepemimpinan yang efektif selalu memperhatikan situasi
dalam menerapkan gaya kepemimpinan berdasarkan konsep kebergantungan. Menurut
teori ini keefektifan
pemimpin tergantung kepada hubungan terhadap gaya kepemimpinan.
8. Komunikasi
dan kepemimpinan
Di dalam kepemimpinan,
komunikasi amat penting untuk:
a. Menyampaikan
impormasi
b. Menyampaikan
kebijakan
c. Menyampaikan
perintah
d. Menyampaikan
keputusan
e. Melakukan
konsultasi
f. Melakukan
tindakan disiplin
g. Melaksanakan
perundingan
h. Melakukan
negosiasi
9. Prinsip-prinsip dalam komunikasi
a. Menyampaikan
imformasi
b. Tujuan
harus jelas
c. Kemukakan
fakta atau kebenaran
d. Bersikaplah
mengajak bukan menyuruh
e. Jangan
emosi
f. Percaya
diri
10. Tujuan komonikasi
a. Memahami
pesan
b. Menerima
pesan
c. Berbuat
sesuai dengan isi pesan
d. Saling
memahami antara pengirim dengan penerima
KESIMPULAN
Komunikasi
organisasi sangat tergantung bagai mana pesan itu di kirim, di terima dan di
interpretasikan. Komikasi yang berlangsung baru di katakan baik manakala pesan
dari si pengirim terjawab sesuai dengan makna pesan itu sendiri. Sedangkan komunikasi
yangefektif terjadi jika antara si pengirim dan si penerima pesan memiliki
pengertian yang sama dan traplikasikan dari umpan balik yang berlangsung.
Komunikasi yang baik dapat di capai melalui komunikasi yang jelas atau yang
baik secara lisan maupun tulisan. Sedangkan komunikasi yang efektif membutuhkan
bukan hanya melalui penyampaian pesan secara lisan maupun tulisan baik
komunikasi verbal maupun komunikasi non verbal.
Untuk
itu dalam rangka meningkatkan efektivitas komunikasi dalam organisasi perlu di
tingkatkan kesadaranakan kebutuhan komunikasi yang efektif untuk memperlancar
pelaksanaan tugas dan pencapaian tujuan. Jadi dalam menyampaikan gagasan,
kebijakan,program,visi, pembagian kerja oleh para manajer sangat di tentukan
oleh keterampilan komunikasinya dalam
organisasi. Di sisi
lain penggunaan umpan balik harus benar-benar sesuai dengan isi pesan yang di
sampaikan oleh pengirim pesan, atau bawahan kepada pimpinan dan sesama bawahan.
DAFTAR PUSTAKA
Sutaryo, Sosiologi
Komunikasi, Yogyakarta 2005 Arti Bumi Intaran
Syafaruddin, Menejemen
Lembaga Pendidikan Islam, Ciputat Press 2005
Lewis, P.V.(1987).
Organizational Communication.New York: John Willey & Sons,Inc
Tidak ada komentar:
Posting Komentar